Pantun Karya Sastra Melayu Riau, Anak Melayu mana yang tidak tahu tentang pantun sebuah puisi Melayu sejati yang sampai sekarang masih digunakan dan membudaya dalam masyarakat. Saya pernah menjelaskannya pada postingan terdahulu Mengenal Tuah Pantun Melayu. Jadi pantun digunakan untuk mengambarkan pelbagai keadaan dan kegunaan seperti melahirkan perasaan sedih, gembira, rindu, berkasih dan memberi nasihat. Pantun juga digunakan dalam lirik-lirik lagu seperti lagu sri mersing dan dalam lirik lagu rasa sayang. Juga pada seni teater klasik Melayu Rantau Kuantan, yakni Randai Kuantan
Pantun adalah salah satu Karya Sastra Melayu Klasik, ciri-ciri pantun adalah sajak a-b-a-b atau a-a-a-a. Dua baris awal merupakan sampiran, umumnya tentang alam (flora dan fauna); dua baris ujung bagian isi, sebagai tujuan pantun. Contoh Pantun Melayu Rantau Kuantan bisa anda simak dibawah ini:
Ditutuah buluah botuang badotak-dotak
Ayam bakukuak di bawah dapuar
Sangek baruantuang urang pokak
Mariam babunyi enyo tatiduar
(ditebang buluh betung berdetak-detak
ayam berkokok di bawah dapur
sangat beruntung orang pekak
meriam berbunyi dia tertidur)
Ditutuah buluah botuang badotak-dotak
Ayam bakukuak di bawah dapuar
Sangek baruantuang urang pokak
Mariam babunyi enyo tatiduar
(ditebang buluh betung berdetak-detak
ayam berkokok di bawah dapur
sangat beruntung orang pekak
meriam berbunyi dia tertidur)
Pada dasarnya ada beberapa jenis pantun seperti Seloka - Karya Sastra Melayu Klasik: Seloka Merupakan bentuk puisi Karya Sastra Melayu Klasik, berisi pepetah ataupun perumpamaan mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan. Lumrahnya ditulis empat baris menggunakan bentuk pantun atau syair, kadang kala bisa juga ditemukan pada seloka yang ditulis lebih dari empat-baris. Contoh Pantun Seloka:
Anak pak dolah makan lepat
makan lepat sambil melompat
nak hantar kad raya dah tak sempat
pakai sms pun ok wat ?
Anak pak dolah makan lepat
makan lepat sambil melompat
nak hantar kad raya dah tak sempat
pakai sms pun ok wat ?
Talibun - Karya Sastra Melayu Klasik: Sejenis puisi lama seperti pantun sebaba memiliki sampiran dan isi, tapi lebih dari 4-baris (bisa 6-20 baris). Berirama abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, seterusnya. Contoh:
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak beli
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanakpun cari
Induk semang cari dahulu
Pada setiap jenis pantun mempunyai isi dan maksud yang berbeda-beda tergantung dari jenis pantun. Maka pantun merupakan salah satu alat komunikasi yang cukup efektif untuk mengemukakan pendapat atau melancarkan kritik. Hal ini sudah mentradisi dalam masyarakat Melayu sejak zaman dahulu.
Pada zaman sekarang pantun sebagian besar masyarakat melayu diriau masih menggunakan pantun, tetapi bukan lagi sebagai bahasa pergaulan tetapi pantun dipakai oleh pemuka adat dan tokoh masyarakat dalam pidato, dalam acara meminang dan dalam acara melangsungkan pernikahan.
Di setiap acara pernikahan pantun sering digunakan sebagai pemuka sebelum mempelai laki-laki masuk kedalam rumah mempelai perempuan. Hal ini dilakukan kerena pernikahan adalah adat-istiadat yang sakral bagi masyarakat melayu.
Anak- anak muda sebagai penerus bangsa hendaknya mempelajari pantun, karena pantun merupakan sastra masyarakat melayu sebagai warisan oleh nenek moyang pada zaman dahulu.
Sumber: www.sungaikuantan.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar